What was the fear of being late called?

What was the fear of being late called?

Pagi ini terjadi lagi “sesuatu” yang pernah dan hampir sering terjadi beberapa tahun silam.

Ya, sindrom takut telat. Tadi pagi ternyata handphone ku terlambat kira-kira setengah jam, tanpa kusadari sebelumnya. Di HP terlihat pukul 7.51, ketika aku menyalakan laptop aku melihat disitu sudah pukul 8.22 . Now, I’m at Panic.
Dan aku memutuskan “sesuatu” yang sama seperti saat aku di TK dahulu. Nggak jadi masuk kelas ._.
sewaktu aku TK, aku pernah telat meskipun sebenarnya belum parah telatnya. Saat itu teman-temanku sudah berbaris di depan ruang kelas dan aku masih di sebrang jalan, lalu ketika aku melihat teman-temanku, aku menangis dan mengajak Ummi untuk pulang kembali kerumah, konyol sekali ya.

Bagi beberapa orang memang sepertinya telat adalah hal biasa, tapi bagiku telat artinya tidak datang πŸ˜€ meskipun sudah tidak seekstrim saat di TK dan SD dahulu. Sindrom ini masih tersisa rupanya. Tapi sepertinya ini tidak berlaku selain dalam kegiatan akademis ya, hahaha πŸ™‚

Tentang Semalam

Tentang Semalam

Sebuah amanah lagi. Sebuah janji beberapa tahun silam.

Kehidupan memang akan selalu berubah. Terus menerus memperlihatkan bahwa waktu adalah raja bagi hidup seseorang.

Berbahagialah Ia yang menghabiskan waktunya dengan beramal. Beruntunglah ia yang menghabiskan waktunya dengan berkumpul bersama orang-orang shalih. Bergembiralah Ia yang menghabiskan waktunya dengan menuntut ilmu.

Berbahagialah, Beruntunglah, Bergembiralah mereka. Kebaikan berada di sekeliling mereka, dunia dan akhirat. Insyaa Allaah

Be Yourself part 2

Be Yourself part 2

Assalamualaykum, wah sudah lama sekali rasanya tidak posting… Segarkan pikiran dengan pict ini dulu πŸ™‚

Sesuatu yang terucap mudah namun ternyata cukup sulit untuk dilakukan. Kadang kita terlalu sibuk untuk memikirkan penilaian orang lain atas diri kita. Padahal belum tentu ada untungnya. Jadi, lebih baik Jadilah dirimu sendiri dan percayalah hanya Allah lah yang berhak menilai siapa kita.

Second Semester !

Second Semester !

10 Februari, hari ini hari pertama di semester dua. Kuliah mulai jam 8 tapi saat ini masih pukul 7.20 aku sudah ada di FIB, fakultasku ! Kangen rasanya setelah sebulan lebih tidak ada kegiatan perkuliahan. Suasananya masih sepi banget, Jalan-jalan di UI juga.. Mari kita awali semester ini dengan lebih baik, senyum semangat πŸ™‚

Nama 21 Huruf

Nama 21 Huruf

Hidup tak selamanya menawarkan penderitaan. Begitu pula kebahagiaan. Hidup adalah sebuah cara. cara untuk menggapai “Kehidupan” lain yang lebih abadi. Apapun yang bisa kau lakukan untuk kebaikan, lakukanlah. Kelak Allah pasti akan memberikan ganjaran yang setimpal. Pilihlah jalan yang benar. Jangan berpura-pura dan memalingkan wajahmu dari kebenaran yang sudah kau ketahui. Sungguh itu adalah keburukan yang jelas.
Tua itu pasti.
Dewasa itu pilihan.
Saatnya mengamalkan apa yang sudah kau hafalkan. Saatnya pahami apa yang dulu hanya dapat teramati. Penyesalan terbesar adalah waktu. Sibuklah dengan kebaikan, menebarkan nuansa Islam dalam dirimu. Hidayah memang milik Allah, namun kita akan bahagia, sangat.
Jika Allah mengizinkan kitalah yang jadi perantara hidayah Nya. Allahumma Aamiin…

Berdoalah untuk semua teman, kerabat dan keluarga. Berdoalah agar Allah berkenan mengumpulkan kita semua di SurgaNya yang abadi.

Berkurang Satu, Tumbuh Seribu :)

Berkurang Satu, Tumbuh Seribu :)

Ah, hidayah memang bisa datang dari mana saja. Baru saja aku melihat sebuah kenangan tentang Alm. SF di grup fb organisasi kami. Yang Beliau posting semuanya tentang dakwah, dakwah dan dakwah. Tak kenal lelah, seperti tak pernah kehabisan semangat untuk berjuang… Subhanallah, padahal dia lebih muda dariku. Sudah siapkah kita? menghadapi kenyataan penyesalan memang datang terlambat. Menghadapi dunia dimana tidak ada rasa sakit dan airmata. menghadapi Akhirat yang Abadi.

“Nak, Allah sudah menunjukkan bahwa jalan yang kita ambil itu benar. Rajinlah Shalat dan mengaji. Jangan tinggalkan pula dakwah. Allah sedang mengingatkan kita semua, bahwa yang Almarhum lakukan itu sudah benar dan harus kita teladani. Mau kan? Wafat di hari jum’at, selepas Shalat jama’ah, selepas puasa sunnah. Jalan yang Almarhum ambil sudah benar Nak, maka ikutilah..” (Nasihat Ummiku satu jam yang lalu)

Allah selalu punya cara untuk mengingatkan kita semua. Sekali lagi, Terimakasih atas dedikasimu, Pantaslah Allah sangat sayang padamu…

nb:
Foto ketika organisasi kami berkunjung ke IBF 2013.
Kau tidak pergi, kau tidak akan pernah pergi dari hati kami :’)

Bukan harta, bu…

Pick your own flower to grow

Bukan harta, bukan hari-hari bukan dunia,
dan bukan pula harta simpanan dari mutiara maupun emas.

Bukan kedudukan, bukan istana yang megah,
dan bukan pula angan, semua barang yang ditumpuk-tumpuk ini tidak berharga

Tidak ada gunanya segala sesuatu yang dicintai, semua itu akan sirna.
Dan, hanya Allah Yang Maha Memberi Yang Abadi

Dikutip dari buku La Tahzan karya Dr. Aidh Al Qarni

View original post

Sebuah Kepastian

Sebuah Kepastian

Dengarlah. Bacalah. Terkadang Allah menyisipkan sesuatu yang paling indah. mungkin berupa sebuah pilihan, ujian maupun tangisan. Kita semua sudah tahu pasti. bahwa hanya ada sebuah kepastian untuk kita. Kita semua pasti mati.

Pilihlah. Arungilah. Hidup seseorang dihargai bukan dari sebanyak apa harta kekayaannya, sesibuk apa ia dengan urusannya. Siapa kita adalah saat kita mati. Akankah orang-orang merasa kehilangan? atau justru menyembunyikan kesenangan.

Bersiaplah, sahabat. Kitalah selanjutnya yang akan menghuni rumah abadi itu :”)

“Ya Tuhan kami, limpahkanlah kesabaran kepada kami dan wafatkanlah kami dalam keadaan berserah diri (kepada-Mu).” (QS. Al-A’raaf: 126)

“Catatan ini dibuat untuk mengenang Alm. Sidik Faoji . Ketua Rohis Al JIhad , adik kelas kami, tetangga kami, pemimpin kami, pejuang dakwah kami. Alm meninggal di usianya yang ke 17 tahun. Ia meninggal semalam, saat aku tidak berada di rumahku untuk melihatnya yang terakhir kali. Tak apa. Kelak kita akan bertemu di Surga bersama para pejuang yang lainnya… Terimakasih ya Allah telah mengingatkan kami, bahwa Kematian tidak mengenal waktu dan tempat”