Jari jemariku terasa kaku
Memompa keluar sebuah rasa yang tak dapat terdeskripsi kata
Melewati garis-garis angkasa yang kita kenali nyata
Dan aku masih bersandar pada lututku
Lampu sorot menuntunmu ke penjuru kota
Perhatiannya teralihkan, dan semua kabut berpendar
Rantai kalungmu terjatuh dan orang-orang sibuk menerka
Semua bersimpati pada hal yang telah tertulis pasti
Kita juga melakukannya
Berbisik pada angin yang menghempas resah
Memanggil hujan yang menerpa gelisah
Sampai mimpi terikat di meridian
Dan jika hidup tidak menunggu…
Kau bisa baca takdirmu sendiri.
“Because every wasted day becomes a wasted chance…”