3 Seconds Penalty

Apa kabar hati? Sudahkah kau bisa memenangkan peperangan dengan emosi?

 

Tak semua orang di hidupmu

Hidup seperti yang kau inginkan

Memperlakukanmu seperti yang kau pikirkan

Tak semua orang di lingkaranmu

Mampu melihat keseluruhannya

Memandang dirimu seperti kau sedang bercermin

Begitupun kau dan seluruh orang di dunia ini

Tak pernah ada orang yang benar-benar

Mencintai ketidaksempurnaannya sejak awal

Semua penerimaan, rasa cinta dan rasa syukur

Dilewati dengan rasa tidak nyaman

Dan pengakuan kelemahan…

Peperangan itu, jika kau mengalaminya lagi

Kau sudah tau

Atau setidaknya pernah memahaminya

“Hidup akan terus menancapkan duri pada hatimu Dan ingat jika hanya kaulah yang bisa mencabutnya sendiri. Jangan biarkan rasa sakit menghampiri dan kembali membuat luka. Jangan biarkan rasa sakit dan airmata menghampirimu lebih dari tiga detik atau waktumu hanya akan habis menikmati rasa sakit dari duri yang menancap. Kau lupa, yang harus kau lakukan adalah mencabut duri tersebut bukan menikmati rasa sakit yang melukaimu.

Cukup tiga detik, setelah itu cabut dan hilangkan. Cukup tiga detik, setelah itu lupakan.”

ac7be782a54bdbe455fc487d20e6d7e8

image source: pinterest

Under The Thunder

We cannot live above the falling stars

Or beneath the muddy clay

We just have to lie to live

That we can

Put your mask off

Clean your heart of

Something you always pretend

Let rain free your tears

Let thunder escape your scream

Let your pain vanished by the way you write it

In a stormy sky